Planet-planet yang ada di tata surya dapat diklasifikasikan berdasarkan
beberapa kriteria, antara lain sebagai berikut:
A. Berdasarkan Massanya, planet dapat dikelompokan menjadi dua macam,
yaitu sebagai berikut:
1. Planet Bermassa Besar (Superior Planet), terdiri
dari: Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
2. Planet Bermassa Kecil (Inferior Planet), terdiri
dari: Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
B. Berdasarkan Jaraknya ke Matahari, planet dapat dibedakan atas dua
macam planet, yaitu sebagai berikut:
1. Planet Dalam (Interior Planet)
Planet Dalam yaitu Planet-Planet yang jarak rata-ratanya ke Matahari lebih
pendek daripada jarak rata-rata Planet Bumi ke Matahari. Berdasarkan kriteria
tersebut, maka yang termasuk Planet Dalam adalah Planet Merkurius dan Venus.
Planet Merkurius dan Venus mempunyai kecepatan beredar mengelilingi Matahari
berbeda-beda, sehingga letak atau kedudukan planet tersebut bila dilihat dari
Bumi akan berubah-ubah pula.
Sudut yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan Bumi-Matahari dengan suatu
Planet disebut Elongasi. Besarnya sudut Elongasi yang dibentuk oleh garis yang
menghubungkan Bumi-Matahari-Merkurius yaitu antara 0 -28 derajat, sedangkan
sudut Elongasi Bumi-matahari-Venus adalah 0 - 50 derajat.
2. Planet Luar (Eksterior Planet)
Planet Luar yaitu Planet-Planet yang jarak rata-ratanya ke Matahari lebih
panjang daripada jarak rata-rata Planet Bumi ke Matahari. Termasuk ke dalam
kelompok Planet Luar adalah Planet Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan
Neptunus.
Dilihat dari Bumi, sudut Elongasi kelompok Planet Luar berkisar antara 0 -180
derajat. Bila Elongasi salah satu Planet mencapai 180 derajat hal ini berarti
Planet tersebut sedang berada dalam kedudukan oposisi, yaitu kedudukan suatu
Planet berlawanan arah dengan posisi Matahari dilihat dari Bumi. Pada saat
oposisi, berarti Planet tersebut berada pada jarak paling dekat dengan Bumi.
Bila Elongasi salah satu Planet mencapai 00 berarti Planet tersebut mencapai
kedudukan konjungsi, yaitu suatu kedudukan Planet yang berada dalam posisi
searah dengan Matahari dilihat dari Bumi. Pada saat konjungsi, berarti Planet
tersebut berada pada jarak paling jauh dengan Bumi.
Sekian
penjeasan singkat tentang klasifikasi planet-planet berdasarkan kriterianya,
sekarang di lanjutkan dengan penjelasan tentang planet-planet di tata surya.
Berikut ini dijelaskan satu persatu mengenai planet-planet sebagai anggota tata
surya.
A. Planet Merkurius

Merkurius merupakan Planet paling dekat dengan Matahari, jarak rata-ratanya
hanya sekitar 57,8 juta km. Akibatnya, suhu udara pada siang hari sangat panas
(mencapai 4000C), sedangkan malam hari sangat dingin (mencapai -2000 C).
Perbedaan suhu harian yang sangat besar disebabkan Planet ini tidak mempunyai
atmosfer. Merkurius berukuran paling kecil, garis tengahnya hanya 4.850 km
hampir sama dengan ukuran bulan (diameter 3.476 km). Planet ini beredar
mengelilingi matahari dalam suatu orbit eliptis (lonjong) dengan periode
revolusinya sekitar 88 hari, sedangkan periode rotasinya sekitar 59 hari.
Mirip dengan Bulan, Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga tidak mempunyai
satelit alami serta atmosfir. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan
sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan magnet bumi. Suhu
permukaan dari Merkurius berkisar antara 90 sampai 700 Kelvin (-180 sampai 430
derajat Celcius).
Pengamatan tercatat dari Merkurius paling awal dimulai dari zaman orang Sumeria
pada milenium ke tiga sebelum masehi. Bangsa Romawi menamakan planet ini dengan
nama salah satu dari dewa mereka, Merkurius (dikenal juga sebagai Hermes pada
mitologi Yunani dan Nabu pada mitologi Babilonia). Lambang astronomis untuk
merkurius adalah abstraksi dari kepala Merkurius sang dewa dengan topi bersayap
diatas caduceus. Orang Yunani pada zaman Hesiod menamai Merkurius Stilbon dan
Hermaon karena sebelum abad ke lima sebelum masehi mereka mengira bahwa
Merkurius itu adalah dua benda antariksa yang berbeda, yang satu hanya tampak
pada saat matahari terbit dan yang satunya lagi hanya tampak pada saat matahari
terbenam. Di India, Merkurius dinamai Budha (बुध), anak dari Candra sang bulan. Di budaya Tiongkok, Korea, Jepang dan
Vietnam, Merkurius dinamakan "bintang air". Orang-orang Ibrani
menamakannya Kokhav Hamah (כוכב חמה), "bintang dari yang panas"
("yang panas" maksudnya matahari). Diameter Merkurius 40% lebih kecil
daripada Bumi (4879,4 km), dan 40% lebih besar daripada Bulan. Ukurannya juga
lebih kecil (walaupun lebih padat) daripada bulan Jupiter, Ganymede dan bulan
Saturnus, Titan.
B. Planet Venus
Venus merupakan planet yang letaknya paling dekat ke bumi, yaitu sekitar 42
juta km, sehingga dapat terlihat jelas dari bumi sebagai suatu noktah kecil
yang sangat terang dan berkilauan menyerupai bintang pada pagi atau senja hari.
Venus sering disebut sebagai bintang kejora pada saat Planet Venus berada pada
posisi elongasi barat dan bintang senja pada waktu elongasi timur.
Kecemerlangan planet Venus disebabkan pula oleh adanya atmosfer berupa awan
putih yang menyelubunginya dan berfungsi memantulkan cahaya matahari.
Jarak rata-rata Venus ke matahari sekitar 108 juta km, diselubungi atmosfer
yang sangat tebal terdiri atas gas karbondioksida dan sulfat, sehingga pada
siang hari suhunya dapat mencapai 4770 C, sedangkan pada malam hari suhunya
tetap tinggi karena panas yang diterima tertahan atmosfer. Diameter planet
Venus sekitar 12.140 km, periode rotasinya sekitar 244 hari dengan arah sesuai
jarum jam, dan periode revolusinya sekitar 225 hari.
Atmosfer Venus mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen, sehingga
hampir tidak mungkin terdapat kehidupan. Arah rotasi Venus berlawanan dengan
arah rotasi planet-planet lain. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih
lama daripada jangka waktu revolusinya dalam mengelilingi matahari. Kandungan
atmosfernya yang pekat dengan CO2 menyebabkan suhu permukaannya sangat tinggi
akibat efek rumah kaca. Atmosfer Venus tebal dan selalu diselubungi oleh awan.
Pakar astrobiologi berspekulasi bahwa pada lapisan awan Venus termobakteri
tertentu masih dapat melangsungkan kehidupan.
C. Planet Bumi (The Earth)

Bumi merupakan planet yang berada pada urutan ketiga dari matahari. Jarak
rata-ratanya ke matahari sekitar 150 juta km, periode revolusinya sekitar
365,25 hari, dan periode rotasinya sekitar 23 jam 56 menit dengan arah
barat-timur. Planet bumi mempunyai satu satelit alam yang selalu beredar
mengelilingi bumi yaitu Bulan (The Moon). Diameter Bumi sekitar 12.756 km hampir
sama dengan diameter Planet Venus.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer
dan melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah
antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi
menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai
massa seberat 59.760 miliar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer
persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan
sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi
dipatok sebagai 1.
Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi
terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng
(teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi. Titik tertinggi di
permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter dan titik terdalam
adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau
terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau
terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.
D. Planet Mars

Mars merupakan planet luar (eksterior planet) yang paling dekat ke bumi. Planet
ini tampak sangat jelas dari bumi setiap 2 tahun 2 bulan sekali yaitu pada
kedudukan oposisi. Sebab saat itu jaraknya hanya sekitar 56 juta km dari bumi,
sehingga merupakan satu-satunya planet yang bagian permukaannya dapat diamati
dari bumi dengan mempergunakan teleskop, sedangkan planet lain terlalu sulit
diamati karena diselubungi oleh gas berupa awan tebal selain jaraknya yang
terlalu jauh.
Di planet Mars, terdapat sebuah fitur unik di daerah Cydonia Mensae. Fitur ini
merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat dari atas nampak sebagai sebuah
wajah manusia. Banyak orang yang menganggapnya sebagai sebuah bukti dari
peradaban yang telah lama musnah di Mars, walaupun di masa kini, telah terbukti
bahwa fitur tersebut hanyalah sebuah kenampakan alam biasa.
Berdasarkan pengamatan orbit dan pemeriksaan terhadap kumpulan meteorit Mars,
permukaan Mars terdiri dari basalt. Beberapa bukti menunjukkan bahwa sebagian
permukaan Mars memunyai silika yang lebih kaya daripada basalt biasa, dan
mungkin mirip dengan batu-batu andesitik di Bumi; namun, hasil-hasil pengamatan
tersebut juga dapat dijelaskan dengan kaca silika. Sebagian besar permukaan
Mars dilapisi oleh debu besi (III) oksida yang memberinya kenampakan merah.
Keadaan di Mars paling mirip dengan bumi, sehingga memungkinkan terdapatnya
kehidupan. Karena itu, para astronom lebih banyak menghabiskan waktu mempelajari
Mars daripada planet lain. Jarak rata-rata ke Matahari sekitar 228 juta km,
periode revolusinya sekitar 687 hari, sedangkan periode rotasi sekitar 24 jam
37 menit. Diameter planet sekitar setengah dari diameter bumi (6.790 km),
diselimuti lapisan atmosfer yang tipis, dengan suhu udara relatif lebih rendah
daripada suhu udara di bumi. Planet Mars mempunyai dua satelit alam, yakni
Phobos dan Deimos.
E. Planet Jupiter
Jupiter merupakan planet terbesar di tata surya, diameter sekitar 142.600 km,
terdiri atas materi dengan tingkat kerapatannya rendah, terutama hidrogen dan
helium. Jarak rata-ratanya ke matahari sekitar 778 juta km, berotasi pada
sumbunya dengan sangat cepat yakni sekitar 9 jam 50 menit, sedangkan periode
revolusinya sekitar 11,9 tahun. Planet Jupiter mempunyai satelit alam yang
jumlahnya paling banyak yaitu sekitar 13 satelit, di antaranya terdapat
beberapa satelit yang ukurannya besar yaitu Ganimedes, Calisto, Galilea, Io dan
Europa.
Yupiter memiliki cincin yang sangat tipis ,berwarna hampir sama dengan
atmosfernya dan sedikit memantulkan cahaya matahari. Cincin Yupiter terbentuk
atas materi yang gelap kemerah-merahan. Materi pembentuknya bukanlah dari es
seperti Saturnus melainkan ialah batuan dan pecahan-pecahan debu. Setelah
diteliti, cincin Yupiter merupakan hasil dari gagal terbentuknya satelit
Yupiter.
F. Planet Saturnus

Saturnus merupakan planet terbesar ke dua setelah Jupiter, diameternya sekitar
120.200 km, periode rotasinya sekitar 10 jam 14 menit, dan revolusinya sekitar
29,5 tahun. Planet ini mempunyai tiga cincin tipis yang arahnya selalu sejajar
dengan ekuatornya, yaitu Cincin Luar (diameter 273.600 km), Cincin Tengah
(diameter 152.000 km), dan Cincin Dalam (diameter 160.000 km). Antara Cincin
Dalam dengan permukaan Saturnus dipisahkan oleh ruang kosong yang berjarak
sekitar 11.265 km. Planet Saturnus mempunyai atmosfer sangat rapat terdiri atas
hidrogen, helium, metana, dan amoniak. Planet Saturnus mempunyai satelit alam
berjumlah sekitar 11 satelit, diantaranya Titan, Rhea, Thetys, dan Dione.
Saturnus memiliki kerapatan yang rendah karena sebagian besar zat penyusunnya
berupa gas dan cairan. Inti Saturnus diperkirakan terdiri dari batuan padat
dengan atmosfer tersusun atas gas amonia dan metana, hal ini tidak memungkinkan
adanya kehidupan di Saturnus.
Cincin Saturnus sangat unik, terdiri beribu-ribu cincin yang mengelilingi
planet ini. Bahan pembentuk cincin ini masih belum diketahui. Para ilmuwan
berpendapat, cincin itu tidak mungkin terbuat dari lempengan padat karena akan
hancur oleh gaya sentrifugal. Namun, tidak mungkin juga terbuat dari zat cair
karena gaya sentrifugal akan mengakibatkan timbulnya gelombang. Jadi, sejauh
ini, diperkirakan yang paling mungkin membentuk cincin-cincin itu adalah
bongkahan-bongkahan es meteorit.
Hingga 2006, Saturnus diketahui memiliki 56 buah satelit alami. Tujuh di
antaranya cukup masif untuk dapat runtuh berbentuk bola di bawah gaya
gravitasinya sendiri. Mereka adalah Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea,
Titan (Satelit terbesar dengan ukuran lebih besar dari planet Merkurius) dan
Iapetus.
G. Planet Uranus

Uranus mempunyai diameter 49.000 km hampir empat kali lipat diameter bumi.
Periode revolusinya sekitar 84 tahun, sedangkan rotasinya sekitar 10 jam 49
menit. Berbeda dengan planet lainnya, sumbu rotasi pada planet ini searah
dengan arah datangnya sinar matahari, sehingga kutubnya seringkali menghadap ke
arah matahari. Atmosfernya dipenuhi hidrogen, helium dan metana. Di luar batas
atmosfer, Planet Uranus terdapat lima satelit alam yang mengelilinginya, yaitu
Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon. Jarak rata-rata ke matahari
sekitar 2.870 juta km. Planet inipun merupakan planet raksasa yang sebagian
besar massanya berupa gas dan bercincin, ketebalan cincinnya hanya sekitar 1
meter terdiri atas partikel-partikel gas yang sangat tipis dan redup.
Uranus komposisinya sama dengan Neptunus dan keduanya mempunyai komposisi yang
berbeda dari raksasa gas yang lebih besar, Jupiter dan Saturn. Karenanya, para
astronom kadang-kadang menempatkannya dalam kategori yang berbeda,
"raksasa es". Atmosfer Uranus, yang sama dengan Jupiter dan Saturnus
karena terutama terdiri dari hidrogen dan helium, mengandung banyak
"es" seperti air, amonia dan metana, bersama dengan jejak
hidrokarbon. Atmosfernya itu adalah atmofer yang terdingin dalam Tata Surya,
dengan suhu terendah 49 K (−224 °C). Atmosfer planet itu punya struktur awan
berlapis-lapis dan kompleks dan dianggap bahwa awan terendah terdiri atas air dan
lapisan awan teratas diperkirakan terdiri dari metana. Kontras dengan itu,
interior Uranus terutama terdiri atas es dan bebatuan.
H. Planet Neptunus
Neptunus merupakan planet superior dengan diameter 50.200 km,
letaknya paling jauh dari matahari. Jarak rata-rata ke matahari sekitar 4.497
juta km. Periode revolusinya sekitar 164,8 tahun, sedangkan periode rotasinya
sekitar 15 jam 48 menit. Atmosfer Neptunus dipenuhi oleh hidrogen, helium,
metana, dan amoniak yang lebih padat dibandingkan dengan Jupiter dan Saturnus.
Satelit alam yang beredar mengelilingi Neptunus ada dua, yaitu Triton dan
Nereid. Planet Neptunus mempunyai dua cincin utama dan dua cincin redup di
bagian dalam yang mempunyai lebar sekitar 15 km.Komposisi penyusun planet ini
adalah besi dan unsur berat lainnya. Planet Neptunus memiliki 8 buah satelit,
di antaranya Triton, Proteus, Nereid dan Larissa.
I. Pluto

Planet ini sekarang sudah hilang,atau menghilang dari tata surya kita..